Senin, 08 November 2010
Arsitektur Modern
Terdapat dua ciri umum yang menjiwai periode modern yaitu:
1. Fungsionalisme
Pada era pra modern ciri umum fungsionalisme muncul berlatarbelakang pada perubahan gaya arsitektur yang lebih mengedepankan fungsinya dari pada sejarah dan tipologi. Sebagai contoh pada masa sekarang ini yang semakin meningkatnya kebutuhan akan tempat tinggal dan beraneka aktivitas yang dilakukan manusia membuat para arsitektur untuk menciptakan bangunan sebagai wadah aktivitas.
2. Purisme
Purisme berati bahwa arsitektur modern menghindari ornament-ornamen yang yang bervariasi dan berusaha untuk menjaga kemurnian bentuk geometrical. Bangunannya cenderung sederhana tanpa ornament dan bentuk bangunan cenderung kubisme, asimetri dan bukan merupakan masa.
Salah satu contoh Negara yang banyak menggunakan arsitektur modern adalah Jepang. Sebagai Negara yang maju, sebagian besar kota-kota di Jepang telah mengikuti desain bangunan modern yang ada saat ini. Bentuk bangunan yang simpel dan unik. Salah satunya adalah bangunan yang terdapat di Miyagino-ku, Sendai, Jepang. Bangunan ini didirikan di atas lahan seluas 377 m2. Bangunan ini berbentuk seperti pohon dengan akses menggunakan elevator yang menghubungkan setiap lantainya.
Dengan adanya arsitektur modern yang lebih mengedepankan segi fungsinya mengakibatkan perkembangan kota yang seiring pula dengan perkembangan teknologi. Mulai banyak dibangunnya fasilitas-fasilitas umum seperti gedung sekolahan, pgedung pemerintahan, layanan jasa, sarana prasarana dan masih banyak lagi yang lainnya. Hal ini juga memicu adanya arus urbanisasi yang menjadi faktor pendorong meningkatnya jumlah penduduk di dalam suatu kota.
Sumber:
myhimee.wordpress.com
http://www.arnewde.com/architecture-design/ftown-building-modern-japanese-architecture-by-atelier-hitoshi-abe/
Sabtu, 04 September 2010
Perkembangan Morfologi Kota Trenggalek
Kawasan permukiman berciri tradisional dengan penggunaan toponim Jawa seperti Pandean, Dabangsan, sasoetan, Tamertan, Jambangan, Ngantru, Ngemplak dan Sawahan. Pada masa pemerintahan kolonial Belanda dilakukan pembagian menurut tingkatan masyarakatnya yaitu : permukiman bangsawan dan pemerintah , permukiman Belanda, permukiman kaum Cina dan terakhir permukiman pribumi. Saat ini hal tersebut tidak tampak lagi karena dibumihanguskannya pusat kota pada tahun 1949 dan minoritasnya penduduk Cina. Kawasan perdagangan dimulai dengan pasar tradisional yaitu pasar Pon yang terletak di jl. Panglima Sudirman Kelurahan Sumbergedong. Kegiatan perdagangan ini juga diwarnai oleh kedatangan etnis Cina yang bermukim disekitar pasar Pon. Sampai saat ini perekonomian kota relatif lembat dan cenderung tertarik ke arah Tulungagung.
Journal from JIPTUNMERPP / 2008-01-09 09:44:52
Oleh : Rifan Handoko, Department_of_Architecture__Engineering_-_Merdeka_
(mintakat@unmer.ac.id)
Sumber : www.digilip.unmer.net
Keyword : Morfologi kota, tipologi kota, Trenggalek.
Review:
Setiap kota tumbuh dan berkembang dengan karakter yang dimilikinya sendiri, dan orang akan berusaha untuk membentuk image terhadap kota tersebut (J.M.Nas,1986). Sebagai contoh kota Trenggalek, kota ini mempunyai makna terang ing galih (terang di hati). Trenggalek berada pada provinsi Jawa Timur Letaknya di pesisir pantai selatan dan mempunyai batas wilayah sebelah utara dengan Kabupaten Ponorogo, sebelah timur dengan Kabupaten Tulungagung, sebelah selatan dengan pantai selatan, dan sebelah barat dengan Kabupaten Pacitan. Walaupun pelaksanaan pembangunan di kota ini termasuk lambat jika dibandingkan dengan kota lainnya di Jawa Timur, kota Trenggalek telah mengalami perkembangan dari beberapa aspek, seperti aspek fisik, politik, social dan budaya. Pusat pemerintahan kota Trenggalek seiring dengan berjalanan waktu dan pergantian masa pemerintahan sejak pertama kali dibentuk hingga pada masa kemerdekaan mengalami perkembangan dan perubahan dalam bentuk fisik kota ataupun fungsinya. Pada abad ke 18 pusat pemerintahan berupa kadipaten, namun pada masa kolonial Belanda Kadipaten diganti dengan Kawedanan. Kadipaten dan kawedanan merupakan pusat pemerintahan yang hampir sama yaitu wilayah administrasi kepemerintahan yang berada di bawah kabupaten dan di atas kecamatan yang berlaku di masa Hindia-Belanda. Memasuki masa kemerdekaan sudah tidak ditemukan bentuk pemerintahan yang berupa kadipaten maupun kawedanan.
Pada masa kemerdekaan alun-alun kota trenggalek mengalami perluasan dan perubahan fungsi, sekarang ini bentuk dari alun-alun lebih nyaman digunakan menjadi tempat rekreasi karena fungsinya sebagai ruang terbuka hijau yang banyak digunakan oleh masyarakat. Alun-alun kota dengan berbagai macam suguhan menarik, seperti halnya taman bermain anak, masakan, buah-buahan, tanaman hias, ikan hias serta pernak-pernik cindera mata sebagai oleh-oleh bagi wisatawan baik lokal maupun mancanegara.
Perkembangan morfologi kota Trenggalek juga terjadi pada daerah permukiman, Permukiman (Human Settlement) adalah tempat (ruang) untuk hidup dan berkehidupan bagi kelompok manusia (Doxiadis, 1971). Kawasan permukiman kota Trenggalek yang pada awalnya masih tradisional dengan memiliki bentuk beradatkan jawa belum ada pembagian kawasan permukiman yang menurut tingkatan masyarakat. Sejak pemerintahan kolonial belanda mulai dimunculkannya kawasan pemukiman yang terpisah sesuai dengan tingkatan masyarakatnya, yaitu permukiman bangsawan dan pemerintahan, permukiman Belanda, permukiman Cina, dan permukiman pribumi . Setiap kawasan permukiman ini memiliki ciri khas tersendiri sesuai dengan adat, budaya dan kepercayaannya masing-masing. Namun sekarang ini warga masyarakat Trenggalek hidup menetap dengan percampuran berbagai macam etnis dalam satu kawasan pemukiman. Tidak ada lagi perbedaan golongan yang membatasi dalam memilih tempat tinggal. Namun pada saat ini mayoritas penduduknya adalah orang pribumi walaupun masih terdapat penduduk keturunan Belanda dan juga Cina.
Pada artikel diatas disebutkan bahwa perekonomian Kota Trenggalek relatif lambat, hal ini dikarenakan kondisi geografis daerah ini. Sebagian besar dari wilayah Trenggalek, (sekitar 70 persen) merupakan pegunungan berbukit dan berbatu dengan ketinggian sekitar 700 meter di atas permukaan laut. Setiap tahunnya, daerah ini mengalami kekeringan dan kesulitan air bersih. Sehingga dapat dimaklumi jika angka pendapatan per kapita penduduknya rendah.
Dari pembahasan mengenai Kota Trenggalek dapat disimpulkan bahwa suatu kota terus berkembang dan mengalami perubahan bentuk kotanya sesuai dengan proses sejarah. Perubahan tersebut dilakukan untuk menjadikan suatu kota lebih baik dari sebelumnya. Walaupun pada akhirnya tidak semua aspek yang mengalami perkembangan memberikan solusi yang tepat bagi penduduknya, terkadang perkembangan kota yang terjadi hanya menguntungkan salah satu pihak saja. Oleh sebab itu perencanaan dan analisis yang matang serta pengambil keputusan yang tepat harus dilakukan dalam melakukan perkembangan kota agar ada lagi pihak yang merasa dirugikan.
Rabu, 23 Juni 2010
Shooting yookk…..!!!
Hwaaa…..kita mulai masuk shooting nih….
Panikk…panikkk……..
Haha, gak juga sih, biasa aja….
Maaf ya temend” gara-gara sakit aku gak ikut shooting yang pertama, tapi selanjudnya Alhamdulillah bisa ikut terus….hhe….
Selama proses shooting yang memakan waktu gak nyampe seminggu banyak cerita lucu, sedih tapi tetap seru…
Kisah sedih ini selalu bermula dari adanya air rob yang membuat kendaraan kita terjebak disetiap sudut kota lama… rumah wini yang jadi basecamp kelompok dua selalu kebanjiran setiap soree…. Haduhh winn…pindah aja deeeh….Hhee…
Serunya berperan menjadi manusia aneh jadi pengalaman yang tak terlupakan, diliatin orang banyak di pinggir jalan…. Malu sih tapi gak apa, ini lah tantangan, kapan lagi bisa kayak kini kalo gak saat bkin tugas tekomm…
Kebanjiran, panas, kehujanan, lamanya nungguin temen-temen buat kumpul selalu menjadi kisah yang menemani selama pembuatan film ini…. Rasa was-was karena dikejar deadline tugas berhubung tugas belum selesai juga kami rasakan setiap waktu… tapi, keyakinan dan percaya akan kerja keras kita membangkitkan semangat untuk dapat menyelesaikan tugas ini dengan maksimal…..
Good bye………
Saran Tugas Tekomm
1. Sebaiknya teman-teman menyelesaikan ACC film tidak dekat deadline pengumpulan tugas agar bisa lanjut ke tahap pembutan film. Karena pembuatan film juga memerlukan waktu yang cukup lama begitu juga dengan proses editing.
2. Sebelum memulai shooting film perlengkapan dan semua peralatan yang digunakan harus sudah disiapkan dengan teliti agar pada waktu shooting bisa maksimal.
3. Penguasaan scenario film juga penting agar semua anggota dapat mengetahui alur film.
4. Untuk film documenter sebaiknya para anggota kelompok juga ikut berperan serta dalam film agar tidak terkesan monoton.
5. Kekompakan anggota kelompok harus tetap dijaga dan dipertahankan agar proses pembuatan tugas bisa berjalan dengan baik
Sekian saran dari saya untuk TUBES TEKOM, semoga kita semua dapat diberi kelancaran dalam menyelesaikan tugas ini….. Amien…
Minggu, 20 Juni 2010
all about me n plano
Sejak hidup di plano....
Hidupku seolah berubah...
Menjadi sok sibuk tiap hari buad tugas....
Semester 1 alhamdulillah terlewati dengan penuh pengorbanan menghadapi masa-masa prosesi dan lain sebagainya untuk menuju ke pelantikan...
Dan akhirnya dilantik juga bulan Desember....
Semester 2..
Ternyata lebih berat dari semester 1
Banyak tugas besar yang deadlinenya hampir dalam waktu yang bersamaan...
Salah satu tugas yang penuh tantangan tapi seru ya tugas tekomm....
Dimana kita harus buat Film,blog dan poster...
Dibutuhkan ide dan kreatifitas yang tinggi untuk nyelesain tugas ini...kerjasama kelompok juga sangatlah penting...
Untuk taon-taon selanjudnya semoga tugas tekom buat film masih tetap ada supaya bisa melatih diri dalam berkreasi... sapa tau muncul bakat yang terpendam...jadi bisa dikontrak main film beneran....hehe....
OK temend”... Selamat Berjuang Ya.....!!!
World Class City
Hhmmmm ini nih,,,tema tubes tekom yang diambil oleh kelompok saya….
Kita pilih World class city karena kita ingin menyoroti tentang Semarang Pesona Asia.
Icon di kota Semarang seperti Lawang Sewu, Gereja Blenduk, Kota Lama dan masih banyak lagi yang lainnya menjadi daya tarik sendiri bagi orang yang baru pertama kali mengunjungi kota Semarang.
Pada Tahun 2007 pernah diselenggarakan sebuah Fesatival acara berjudul Semarang Pesona Asia, Tema ini tentu membawa nama Semarang untuk lebih di kenal oleh banyak orang yang berada di luar kota Semarang bahkan luar negeri.
Seperti apakah Kota yang menjadi the Beauty of Asia??
Apakah sesuai dengan yang dibayangkan oleh banyak orang sesuai dengan namanya,,,
Yahhh……. Sepertinya masih perlu banyak perbaikan yang harus dilakukan agar Semarang benar-benar menjadi Beauty of Asia di masa yang akan datang dan menjadi World Class City...